Pages

Monday, November 26, 2018

TERBENTUKNYA TERUMBU KARANG

Proses





Terbentuknya terumbu karang merupakan suatu proses yang lama dan komplek. Pros-es terbentuknya terumbu karang dimulai dengan penempelan berbagai biota peng-hasil kapur pada substrat yang keras. Pem-bentuk utama terumbu karang adalah scler-actinian atau karang batu dimana sebagian besar dari karang tersebut hidup bersim-biose dengan algae bersel tunggal yang berada di dalam jaringan endodermnya. Algae bersel tunggal dengan ukuran mik-roskopis berwarna coklat disebut zooxan-thellae memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesa. Oleh karena itulah karang membutuhkan cahaya matahari untuk da-pat tumbuh dan berkembang dengan baik.Warna coklat dari algae ini mempengaruhi sebagian besar warna karang, sehingga hampir semua karang berwarna coklat walaupun sebenarnya karang juga mem-punyai pigmen sendiri. Beberapa karang tidak mempunyai algae di dalam jarin-gan tubuhnya oleh karenanya karang ini tumbuh dan berkembang di tempat dalam dan tidak tergantung oleh cahaya matahari. Sebagian besar warna karang ditentukan oleh pigmen yang dikandung zooxanthela.




Adanya perbedaan dasar dari kebutu-han akan cahaya matahari maka secara ekologi karang dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang tumbuh terbatas di daerah hangat dengan penyinaran yang cukup karena adanya symbion algae di dalam jaringan tubuhnya disebut karang hermatipik atau karang pembentuk terumbu karang. Kelompok kedua adalah karang yang tumbuh dan berkembang di tempat yang tak terbatas dan tidak mempunyai simbion disebut ahermatipik atau karang bukan pemben-tuk terumbu karang. Perbedaan antara karang hermatipik dan ahermatipik terle-tak pada kemampuan untuk membentuk terumbu di mana hermatipik tumbuh lebih cepat dan mendeposit kapur (CaCO3) jauh lebih cepat daripada karang ahermatipik.Karang pembentuk terumbu bersama algae kalkareus dan beberapa biota yang beraso-siasi di dalam komunitas terumbu menge-luarkan bahan keras. Bahan ini merupakan kerangka dan mineral atau material yang akan tetap tinggal di dalam jaringan sampai biota-biota tersebut mati. Scleractinian atau karang batu sebagai kerangka pembentuk terumbu, sedangkan algae kalkareus dan biota lain penghasil kapur berfungsi seba-gai penyemen atau penyatu kerangka dan material yang dibentuk oleh karang batu. Walaupun karang batu dan koralin algae sebagai pembentuk utama terumbu karang, berbagai biota yang hidup melekat di ter-umbu karang juga mempunyai andil sebagai penyumbang material. Beberapa biota yang menyumbang material ini adalah hydrozoa dari marga Millepora, Stylasterina, Helio-pora dan Tubipora. Biota yang juga sebagai penyumbang kerangka terumbu karang adalah Coenothecalia, Stolonifera, Foramin-ifera, Bryozoa, Moluska, Sponge, Kalkareus algae dan beberapa karang ahermatipik. Proses pelekatan, pembentukan kerangka, sementasi, gradasi, erosi dan akresi yang terjadi berulang-ulang dan terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun akhirnya mem-bentuk terumbu karang. Tahapan proses pembentukan, lokasi tempat terbentuknya terumbu karang dan proses geologi serta adanya perubahan permukaan laut menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk terumbu karang yang sekarang ada. Ada beberapa tipe terumbu karang menurut lokasi dan tahapan pembentukannya. Atol merupakan terumbu karang yang terbentuk dan berkembang akibat adanya proses ge-ologi. Terumbu karang berkembang di pulau vulkanik yang mengalami penenggelaman secara perlahan-lahan ke dasar laut. Ter-umbu karang yang pada awalnya berkem-bang sebagai karang tepi mengelilingi pulau secara perlahan-lahan tumbuh makin terpi-sah dari pulau yang pada akhirnya seluruh tanah tenggelam dan yang tinggal adalah terumbu karang berbentuk lingkaran seperti cincin yang mengelilingi goba dan disebut atol. Atol banyak dijumpai di Indonesia dan yang terbesar adalah Atol Taka Bonerate yang merupakan atol ketiga terbesar di dunia setelah Atol Kwajilein di Kepulauan Marshall dan Atol Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Terumbu karang yang terben-tuk di tepi suatu pulau atau benua disebut sebagai fringing reef atau terumbu karang tepi, sedangkan terumbu karang yang terbentuk dekat dengan lereng benua dan terpisah dari pulau oleh goba yang lebar dan dalam disebut sebagai barrier reef atau terumbu karang penghalang. Terumbu karang yang tumbuh dan berkembang di paparan benua atau pulau dan dalam proses tahapan pembentukannya belum mencapai permukaan laut maka disebut sebagai patch reef atau terumbu karang gosong. Di Indonesia sebagian besar tipe terumbu karang adalah karang tepi dan karang gosong serta karang penghalang.


 

0 komentar:

Post a Comment