Proses
Terbentuknya terumbu
karang merupakan suatu proses yang lama dan komplek. Pros-es terbentuknya
terumbu karang dimulai dengan penempelan berbagai biota peng-hasil kapur pada
substrat yang keras. Pem-bentuk utama terumbu karang adalah scler-actinian atau
karang batu dimana sebagian besar dari karang tersebut hidup bersim-biose
dengan algae bersel tunggal yang berada di dalam jaringan endodermnya. Algae
bersel tunggal dengan ukuran mik-roskopis berwarna coklat disebut
zooxan-thellae memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesa. Oleh karena
itulah karang membutuhkan cahaya matahari untuk da-pat tumbuh dan berkembang
dengan baik.Warna coklat dari algae
ini mempengaruhi sebagian besar warna karang, sehingga hampir semua karang
berwarna coklat walaupun sebenarnya karang juga mem-punyai pigmen sendiri.
Beberapa karang tidak mempunyai algae di dalam jarin-gan tubuhnya oleh
karenanya karang ini tumbuh dan berkembang di tempat dalam dan tidak tergantung
oleh cahaya matahari. Sebagian besar warna karang ditentukan oleh pigmen yang
dikandung zooxanthela.
Adanya perbedaan dasar
dari kebutu-han akan cahaya matahari maka secara ekologi karang dapat dibedakan
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang tumbuh terbatas di daerah hangat
dengan penyinaran yang cukup karena adanya symbion algae di dalam jaringan
tubuhnya disebut karang hermatipik atau karang pembentuk terumbu karang.
Kelompok kedua adalah karang yang tumbuh dan berkembang di tempat yang tak
terbatas dan tidak mempunyai simbion disebut ahermatipik atau karang bukan
pemben-tuk terumbu karang. Perbedaan antara karang hermatipik dan ahermatipik
terle-tak pada kemampuan untuk membentuk terumbu di mana hermatipik tumbuh
lebih cepat dan mendeposit kapur (CaCO3) jauh lebih cepat daripada karang
ahermatipik.Karang pembentuk
terumbu bersama algae kalkareus dan beberapa biota yang beraso-siasi di dalam
komunitas terumbu menge-luarkan bahan keras. Bahan ini merupakan kerangka dan
mineral atau material yang akan tetap tinggal di dalam jaringan sampai
biota-biota tersebut mati. Scleractinian atau karang batu sebagai kerangka
pembentuk terumbu, sedangkan algae kalkareus dan biota lain penghasil kapur
berfungsi seba-gai penyemen atau penyatu kerangka dan material yang dibentuk
oleh karang batu. Walaupun karang batu dan koralin algae sebagai pembentuk
utama terumbu karang, berbagai biota yang hidup melekat di ter-umbu karang juga
mempunyai andil sebagai penyumbang material. Beberapa biota yang menyumbang
material ini adalah hydrozoa dari marga Millepora, Stylasterina,
Helio-pora dan Tubipora. Biota yang juga sebagai penyumbang
kerangka terumbu karang adalah Coenothecalia, Stolonifera, Foramin-ifera,
Bryozoa, Moluska, Sponge, Kalkareus algae dan beberapa karang ahermatipik.
Proses pelekatan, pembentukan kerangka, sementasi, gradasi, erosi dan akresi
yang terjadi berulang-ulang dan terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun akhirnya
mem-bentuk terumbu karang. Tahapan proses pembentukan, lokasi tempat
terbentuknya terumbu karang dan proses geologi serta adanya perubahan permukaan
laut menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk terumbu karang yang sekarang ada. Ada
beberapa tipe terumbu karang menurut lokasi dan tahapan pembentukannya. Atol
merupakan terumbu karang yang terbentuk dan berkembang akibat adanya proses
ge-ologi. Terumbu karang
berkembang di pulau vulkanik yang mengalami penenggelaman secara perlahan-lahan
ke dasar laut. Ter-umbu karang yang pada awalnya berkem-bang sebagai karang
tepi mengelilingi pulau secara perlahan-lahan tumbuh makin terpi-sah dari pulau
yang pada akhirnya seluruh tanah tenggelam dan yang tinggal adalah terumbu
karang berbentuk lingkaran seperti cincin yang mengelilingi goba dan disebut atol. Atol banyak
dijumpai di Indonesia dan yang terbesar adalah Atol Taka Bonerate yang
merupakan atol ketiga terbesar di dunia setelah Atol Kwajilein di Kepulauan
Marshall dan Atol Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Terumbu karang yang
terben-tuk di tepi suatu pulau atau benua disebut sebagai fringing reef atau
terumbu karang tepi, sedangkan terumbu karang yang terbentuk dekat dengan
lereng benua dan terpisah dari pulau oleh goba yang lebar dan dalam
disebut sebagai barrier reef atau terumbu karang penghalang. Terumbu karang yang
tumbuh dan berkembang di paparan benua atau pulau dan dalam proses tahapan
pembentukannya belum mencapai permukaan laut maka disebut sebagai patch reef
atau terumbu karang gosong. Di Indonesia sebagian besar tipe terumbu karang
adalah karang tepi dan karang gosong serta karang penghalang.
0 komentar:
Post a Comment