Pages

Sunday, November 25, 2018

ANATOMI BINATANG KARANG


Anatomi Binatang Karang (Terumbu Karang)


Karang merupakan binatang yang seder-hana berbentuk tabung dengan mulut berada di atas yang juga berfungsi seba-gai anus. Di sekitar mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi sebagai penang-kap makanan. Mulut dilanjutkan dengan tenggorokan yang pendek yang langsung menghubungkan dengan rongga perut. Di dalam rongga perut terdapat semacam usus yang disebut dengan mesenteri fi la-men yang berfungsi sebagai alat pencerna. Untuk tegaknya seluruh jaringan, polip didukung oleh kerangka kapur sebagai penyangga. Kerangka kapur ini berupa lempengan-lempengan yang tersusun secara radial dan berdiri tegak pada lempeng dasar. Lempengan yang berdiri ini disebut sebagai septa yang tersusun dari bahan anorganik dan kapur yang merupakan hasil sekresi dari polip karang.

Dinding dari polip karang terdiri dari tiga lapisan yaitu ektoderma, endoderma dan mesoglea (Gambar 1). Ektoderma merupakan jaringan terluar yang terdiri dari berbagai jenis sel yang antara lain sel mucus dan sel nematocyts. Mesoglea merupakan jaringan yang di tengah berupa lapisan seperti jelly. Di dalam lapisan jelly terdapat fi bril-fi bril sedangkan di lapisan luar terdapat sel semacam sel otot. Sedang kan jaringan endoderm berada di lapisan dalam yang sebagian besar selnya berisi sel algae yang merupakan simbion karang. Seluruh permukaan jaringan karang juga dilengkapi dengan cilia dan fl agela. Kedua sel ini berkembang dengan baik di tentakel dan di dalam sel mesenteri. 

Pada lapisan ektoderm banyak dijumpai sel glandula yang berisi mukus dan sel knidoblast yang berisi sel nematocyts. Nematocyts merupa-kan sel penyengat yang berfungsi sebagai alat penangkap makanan dan mempertah-ankan diri. Sedangkan sel mucus berfungsi sebagai produsen mucus yang membantu menangkap makanan dan untuk mem-bersihkan diri dari sedimen yang melekat. Karang mempunyai sistem syaraf, jaringan otot dan reproduksi yang sederhana akan tetapi telah berkembang dan berfungsi secara baik. Jaringan syaraf yang seder-hana ini tersebar baik di ektoderma mau-pun di endoderma serta mesoglea yang dikoordinasi oleh sel khusus yang disebut sel junction yang bertanggung jawab memberi respon baik mekanis maupun khemis terhadap adanya stimuli cahaya.



Jaringan otot yang sederhana biasanya terdapat di antara jaringan mesoglea yang bertanggung jawab atas gerakan polip un-tuk mengembang atau mengkerut sebagai respon perintah jaringan syaraf. Sinyal dari jaringan ini tidak hanya di dalam satu polip tetapi juga diteruskan ke polip yang lain.
Jaringan mesenterial fi lamen berfungsi sebagai alat pencernaan yang sebagian besar selnya berisi sel mucus yang beri-si enzim untuk mencerna makanan. Lapisan luar dari jaringan mesenteri fi lamen dilengkapi sel cilia yang halus.

Organ reproduksi karang berkembang di antara mesenteri fi lamen. Pada saat ter-tentu organ-organ reproduksi terlihat dan pada waktu yang lain menghilang, teruta-ma untuk jenis-jenis karang yang hidup di daerah subtropis. Untuk karang yang hidup di daerah tropis organ reproduksi ini dapat ditemukan sepanjang tahun karena siklus reproduksinya terjadi sepanjang tahun. Dalam satu polip dapat kita temukan organ betina saja atau jantan saja atau kedua-duanya (hermaprodit). Namun karang hermaprodit jarang yang mempunyai ting-kat pemasakan antara gonad jantan dan betina matang pada saat yang bersamaan.



0 komentar:

Post a Comment